Search

Tuesday, June 10, 2008

Suasana Hati Pengaruhi Tumpukan Lemak

TIDAK hanya banyaknya makanan yang dikonsumsi menentukan seseorang bertubuh gemuk atau kurus. Suasana hati yang buruk bisa menambah lemak tubuh.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Universitas California Amerika Serikat, mengungkap sesuatu yang perlu diperhatikan orang-orang yang ingin berdiet. Proses kimia otak yang secara kuat berhubungan dengan suasana hati dan nafsu makan, ternyata dapat mengakibatkan meningkatnya kadar lemak.

Tim peneliti mengatakan, tingkat serotonin yaitu zat kimia dalam otak dapat memberi perintah kepada tubuh untuk menurunkan lemak tanpa memperhatikan berapa banyak makanan yang diasup. "Ini salah satu alasan mengapa diet bisa gagal," ujar pakar dalam bidang metabolisme dari Universitas California, Kaveh Ashrafi seperti dilansir kantor berita Reuters, baru-baru ini.

Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism itu dapat mendorong perawatan dan obat-obatan ke arah yang lebih baik untuk berbagai penyakit, misalnya diabetes. Lebih lanjut Ashrafi mengatakan, serotonin dapat membantu tubuh untuk memutuskan apakah akan membakar kelebihan kalori, atau menimbunnya menjadi lemak. Meskipun penemuan itu dilakukannya pada cacing gelang, dia meyakini bahwa ada keterkaitannya dengan manusia.

"Cacing-cacing ini, meskipun berukuran mikro, namun memiliki 20 ribu gen. Jika gen mereka dibandingkan satu per satu, sekitar 50 persen serupa dengan kita," terangnya.

Gen yang mengontrol nafsu makan, menimbun lemak dan metabolisme, menurut dia, hampir sama. Cacing yang ukurannya sangat kecil dapat dimanipulasi untuk melihat perubahan metabolisme, nafsu makan, dan peningkatan beratnya.

"Sebenarnya peningkatan serotonin yang dapat mengurangi lemak telah diketahui sejak lama," paparnya.

Ashrafi menuturkan, pada tingkat molekular tim mencoba memahami apakah mekanisme yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. "Yang kami temukan pada cacing, ternyata mekanismenya dapat dipisahkan dari mekanisme yang bisa menengahi efek dari serotonin terhadap nafsu makan," jelasnya.

Penelitian juga menemukan bahwa tingkat serotonin mempengaruhi nafsu makan cacing, tapi juga dapat mengakibatkan bagaimana lemak dari cacing-cacing itu terakumulasi. Dan cara ini melewati proses yang terpisah. Jika cacing mendeteksi kekurangan sebuah makanan, metabolisme mereka berubah, dan mereka menimbun lemak lebih banyak.

Hal itu menjelaskan mengapa beberapa orang bisa bertambah berat badan dengan mudahnya dibanding yang lainnya, dan mengapa diet semakin dapat menyebabkan pertambahan berat badan nantinya. "Meskipun orangnya berbeda, mereka mungkin melakukan diet dan aktivitas fisik yang relatif sama. Namun, mereka kemungkinan memiliki berat tubuh yang berbeda," tambah Ashrafi.

Tetapi untuk sekarang, memperbaiki peningkatan lemak tubuh akan lebih nyata. "Tidak ada studi yang mengatakan bahwa nutrisi dan aktivitas yang baik justru yang tidak baik untuk Anda," bebernya.

Dampak peningkatan level serotonin dapat memberikan efek samping yang serius. Obat diet berefek peningkatan serotonin, bisa menyebabkan kerusakan katup jantung.

Psikolog yang juga staf pengajar fakultas Psikolog Universitas Tarumanagara, Henny E Wirawan, M Hum, Psi berpendapat mengenai penelitian tersebut. Dia mengatakan bahwa memang masuk akal orang yang dalam suasana hati bisa menyebabkan kegemukan. Seperti suasana hati yang murung, tetapi apabila ia mengaplikasikannya ke makanan, yaitu dengan cara makan banyak.

"Olahraga bisa menjadi kegiatan penghilang murung karena dengan olahraga, bisa mengeluarkan hormon lain yang akan merangsang kegembiraan," ucapnya. (sindo//jri). Dari: lifestyle.okezone.com

No comments:

Sharing health knowledge and herbal medicines